Categories

Bahan Filamen 3D Printing

Setiap bahan filamen memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk bisa memilih jenis filamen yang tepat untuk project Anda, simak penjelasan berikut.

PLA (Polylactic acid)
Bahan PLA termasuk filamen yang sering digunakan oleh banyak pelaku dan penggiat 3D print. Alasan penggunaan PLA adalah bahan bakunya yang alami sehingga akan terurai kalau dibuang ke tanah. Secara harga produk ini cenderung murah dan membutuhkan daya rendah untuk pencairan. PLA bisa dengan mudah dibentuk dengan presisi tinggi. Karena tidak membutuhkan suhu tinggi, bantalan untuk mesin tidak diperlukan lagi. Kemungkinan membakar benda di sekitarnya juga rendah. Kekurangan dari bahan PLA hanyalah mudah meleleh, apalagi di suhu yang sangat tinggi. Biaya cetak lebih murah dan proses lebih cepat dari ABS.

ABS (Acetonitrile Butadiene Styrene)
Acetonitrile Butadiene Styrene atau ABS adalah salah satu bahan yang banyak digunakan untuk filamen mesin printer 3D. Pemilihan bahan ini bukan tanpa alasan, pertama karena stabil dengan suhu dan paparan kimia. Selanjutnya sangat kuat dan mudah dirapikan dengan penguapan aseton. Kekurangan dari bahan ABS ini adalah tidak bisa diuraikan secara alami karena merupakan plastik sintetis. Selanjutnya saat printing dilakukan akan ada asap berbahaya yang digunakan. ABS butuh suhu tinggi sehingga daya yang dipakai juga besar. Biaya cetak ABS sedikit lebih mahal dari PLA dan membutuhkan proses lebih lama.

PETG (Glycol-modified Polyethylene Terephthalate)
Bahan filamen PETG merupakan  perpaduan dari keunggulan yang dimiliki oleh PLA dan ABS. Dimana karakteristik filamen ABS memiliki sifat kekakuan dan sifat mekanik untuk bagian fungsional sedangkan filamen PLA adalah kemudahan dalam proses pencetakan. Beberapa kelebihan itu adalah kepresisian dan kekuatan yang sangat tinggi serta stabil dengan suhu tinggi. Produk ini juga tahan dengan paparan bahan kimia tertentu. Singkatnya model 3D yang dihasilkan dari produk ini akan awet digunakan. Biaya PETG lebih mahal dari ABS maupun PLA.

Flexible
Bahan filamen yang memiliki struktur elastis seperti karet, tidak menyerap air, lebih sering digunakan sebagai seal atau perekat antar sela objek. Kegunaan umumnya cocok untuk pembuatan penutup benda, gasket, peralatan sehari-hari yang butuh fleksibel, mainan, dan alat pelindung. Biaya lebih mahal, hampir sama dengan PETG.